Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo yakin prestasi sepakbola Indonesia bisa mengungguli Timnas Spanyol, suatu saat nanti. Syaratnya, sepakbola Indonesia harus dikelola dengan baik dan profesional.
Dalam
data yang dijabarkan oleh Soekarwo, pengangguran atau masyarakat miskin
di Spanyol mencapai 22 persen. Sedangkan tingkat pengangguran atau
masyarakat miskin di Jatim mencapai 44 persen. Namun dari segi
pertumbuhan ekonomi, Jatim unggul dari Spanyol.
Pertumbuhan
ekonomi Jatim pada 2013 mencapai 7,7 persen. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi Spanyol hanya 1,2 persen. Meski lebih rendah, namun masyarakat
Spanyol ternyata bisa hidup dari industri sepakbola mereka.
"PSSI-nya
Spanyol luar biasa. Kalau Indonesia maju, bisa ungguli Spanyol. Asalkan
(sepakbolanya) harus dikelola dengan baik," ucap Pakde Karwo, sapaan
akrabnya.
Dengan gambaran itu, Soekarwo berharap dunia sepakbola
Indonesia lebih maju dan memberi warna dan prestasi yang membanggakan
bangsa, "Sepakbola itu olahraga yang paling cepat membangun
nasionalisme," tutupnya. (faw/hsw)
Wikipedia
Hasil penelusuran
Minggu, 26 Januari 2014
Jelang sidang, Hakim Neymar bergerak cepat cari bukti
Dokumen yang diminta oleh pihak pengadilan antara lain, bukti dokumentasi mengenai transfer dari FIFA, salinan kontrak tertulis yang dipegang oleh pemain bersangkutan, yang seharusnya mencantumkan klausul khusus yang menguntungkan perusahaan milik ayahnya, serta meminta dokumen transfer yang kini dipegang oleh Santos.
Sebagai bagian dari transfer Neymar, Barcelona juga disebut memiliki hak atas tiga pemain muda Santos yang mereka pilih, senilai 7,9 juta Euro serta kewajiban untuk melaksanakan laga persabahatan dengan klub asal Brasil tersebut seniai 9 juta Euro.
Hingga kabar ini diturunkan oleh Inside Spanish Football, Presiden Sandro Rosell masih belum mendapat panggilan dari pengadilan. (isf/rer)
BPBD: Korban tewas akibat banjir Jakarta menjadi 23 orang
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI
Jakarta merilis korban tewas akibat banjir di Jakarta menjadi 23 jiwa.
Pekan lalu, BPBD masih mencatat sebanyak 13 orang tewas karena banjir di
Jakarta.
"Jumlah korban tewas akibat banjir di Jakarta bertambah. Jika pekan lalu sekitar 13 jiwa, meningkat menjadi 23 jiwa," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Bencana BPBD DKI Jakarta, Bambang Surya Putra di Jakarta, Minggu (26/1).
Korban tewas tersebut terdiri atas Jakarta Timur sebanyak 11 korban jiwa, satu di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat sebanyak tiga korban jiwa, Jakarta Barat sebanyak tiga korban jiwa, dan Jakarta Utara sebanyak lima korban jiwa.
Berbagai penyebab kematian, kata dia, di antaranya hanyut terbawa arus, tenggelam, terjatuh, tersetrum listrik, dan sakit.
Beberapa korban tewas, yakni H Masri (76) warga Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Hidayat (35) warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Asep (27) warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal karena terpeleset dan tenggelam; dan Fatimah (5) warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kami meminta agar para korban banjir untuk berhati-hati, terutama apabila ada kabel terjuntai," kata dia.
Memasuki pekan kedua, banjir di Jakarta mulai surut. Jumlah pengungsi yang berada di 150 lokasi pengungsi sebanyak 38.079 jiwa.
Surutnya air di Jakarta disebabkan makin berkurangnya intensitas hujan di wilayah itu. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kegiatan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, BNPB, dan BPPT.
Sebagian besar masyarakat yang kembali ke rumah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis korban tewas akibat banjir di Jakarta menjadi 23 jiwa. Pekan lalu, BPBD masih mencatat sebanyak 13 orang tewas karena banjir di Jakarta.
"Jumlah korban tewas akibat banjir di Jakarta bertambah. Jika pekan lalu sekitar 13 jiwa, meningkat menjadi 23 jiwa," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Bencana BPBD DKI Jakarta, Bambang Surya Putra di Jakarta, Minggu (26/1).
Korban tewas tersebut terdiri atas Jakarta Timur sebanyak 11 korban jiwa, satu di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat sebanyak tiga korban jiwa, Jakarta Barat sebanyak tiga korban jiwa, dan Jakarta Utara sebanyak lima korban jiwa.
Berbagai penyebab kematian, kata dia, di antaranya hanyut terbawa arus, tenggelam, terjatuh, tersetrum listrik, dan sakit.
Beberapa korban tewas, yakni H Masri (76) warga Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Hidayat (35) warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Asep (27) warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal karena terpeleset dan tenggelam; dan Fatimah (5) warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kami meminta agar para korban banjir untuk berhati-hati, terutama apabila ada kabel terjuntai," kata dia.
Memasuki pekan kedua, banjir di Jakarta mulai surut. Jumlah pengungsi yang berada di 150 lokasi pengungsi sebanyak 38.079 jiwa.
Surutnya air di Jakarta disebabkan makin berkurangnya intensitas hujan di wilayah itu. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kegiatan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, BNPB, dan BPPT.
Sebagian besar masyarakat yang kembali ke rumah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
"Jumlah korban tewas akibat banjir di Jakarta bertambah. Jika pekan lalu sekitar 13 jiwa, meningkat menjadi 23 jiwa," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Bencana BPBD DKI Jakarta, Bambang Surya Putra di Jakarta, Minggu (26/1).
Korban tewas tersebut terdiri atas Jakarta Timur sebanyak 11 korban jiwa, satu di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat sebanyak tiga korban jiwa, Jakarta Barat sebanyak tiga korban jiwa, dan Jakarta Utara sebanyak lima korban jiwa.
Berbagai penyebab kematian, kata dia, di antaranya hanyut terbawa arus, tenggelam, terjatuh, tersetrum listrik, dan sakit.
Beberapa korban tewas, yakni H Masri (76) warga Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Hidayat (35) warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Asep (27) warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal karena terpeleset dan tenggelam; dan Fatimah (5) warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kami meminta agar para korban banjir untuk berhati-hati, terutama apabila ada kabel terjuntai," kata dia.
Memasuki pekan kedua, banjir di Jakarta mulai surut. Jumlah pengungsi yang berada di 150 lokasi pengungsi sebanyak 38.079 jiwa.
Surutnya air di Jakarta disebabkan makin berkurangnya intensitas hujan di wilayah itu. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kegiatan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, BNPB, dan BPPT.
Sebagian besar masyarakat yang kembali ke rumah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis korban tewas akibat banjir di Jakarta menjadi 23 jiwa. Pekan lalu, BPBD masih mencatat sebanyak 13 orang tewas karena banjir di Jakarta.
"Jumlah korban tewas akibat banjir di Jakarta bertambah. Jika pekan lalu sekitar 13 jiwa, meningkat menjadi 23 jiwa," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Bencana BPBD DKI Jakarta, Bambang Surya Putra di Jakarta, Minggu (26/1).
Korban tewas tersebut terdiri atas Jakarta Timur sebanyak 11 korban jiwa, satu di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat sebanyak tiga korban jiwa, Jakarta Barat sebanyak tiga korban jiwa, dan Jakarta Utara sebanyak lima korban jiwa.
Berbagai penyebab kematian, kata dia, di antaranya hanyut terbawa arus, tenggelam, terjatuh, tersetrum listrik, dan sakit.
Beberapa korban tewas, yakni H Masri (76) warga Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Hidayat (35) warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, meninggal karena sakit; Asep (27) warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal karena terpeleset dan tenggelam; dan Fatimah (5) warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kami meminta agar para korban banjir untuk berhati-hati, terutama apabila ada kabel terjuntai," kata dia.
Memasuki pekan kedua, banjir di Jakarta mulai surut. Jumlah pengungsi yang berada di 150 lokasi pengungsi sebanyak 38.079 jiwa.
Surutnya air di Jakarta disebabkan makin berkurangnya intensitas hujan di wilayah itu. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kegiatan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, BNPB, dan BPPT.
Sebagian besar masyarakat yang kembali ke rumah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
Barca akui kesalahan dalam transfer Neymar
Presiden Sandro Rosell mengakui bahwa Barca hanya membayar 17,1 juta euro kepada pemilik kontrak Neymar. Sisanya, 40 juta euro, dirahasiakan oleh Barca karena ada klausul dalam kontrak Neymar yang meminta Barca merahasiakannya.
Juru bicara Barca Toni Freixa mengatakan hal yang sama kepada La Vanguardia. Freixa mengatakan bahwa pihak klub tidak bisa merilis jumlah uang yang mereka keluarkan karena klausul kerahasiaan tersebut.
"Kesalahan terbesar kami adalah mempresentasikan pemain dengan harga 57 juta euro tanpa menjelaskan sepenuhnya ke mana uang itu pergi. Rasanya aneh tidak bisa mengatakan ke mana uang kami mengalir. Tapi ini bukan kecurangan yang melanggar hukum. Banyak klub lain yang melakukannya.," terang Freixa seperti dikutip ESPN. (espn/hsw)
Sabtu, 18 Januari 2014
melukis
Cat Minyak (Oil Color)..
Cat minyak
Berbeda dengan cat air, tehnik dari cat minyak biasanya adalah tehnik plakat. Atau dengan kata lain jika ada kesalahan bisa langsung di blok/ditumpuk dengan warna lain..
Untuk melarutkan cat minyak biasanya menggunakan Minyak yang biasa disebut dengan Lin Oil..
Menggunakan cat minyak harus sediakan pula lap dan biasanya sih kalo aku nyuci kuas yang abis dipake ma cat minyak pake thiner atau air sabun..
Kesan dari lukisan yang menggunakan cat minyak dapat dilihat pada contoh-contoh karya berikut..
Karya Cat Minyak
Karya Cat Minyak
Karya Cat Minyak
Karya Cat Minyak
Karya Cat Minyak
Untuk media cat minyak, selain ketika menggunakannya kita membutuhkan kuas, kita juga bisa menggunakan pisau pallet. Atau untuk lebih ekstrim lagi kita juga bisa menggunakan Tangan kita sendiri sebagai pengganti kuas.. :P
Cat Akrilik (Acrylic)..
Cat Akrilik
Beberapa merk cat memiliki bentuk tube yang sama antara cat air, cat minyak dan akrilik. Jadi telitilah terlebih dahulu sebelum membeli..
Akrilik tehnik penggunaannya hampir sama dengan cat minyak dengan plakat atau blok. Jadi ketika ada kesalahan bisa ditumpuk dengan warna lain. Namun akrilik bisa lebih cepat kering daripada cat minyak. Ini kadang menjadi kelemahan ataupun kelebihan bagi penggunanya.
Berbeda dengan cat minyak, basic akrilik adalah air. Sehingga untuk mencuci atau mencairkannya bisa menggunakan air..
Aku lebih senang menggunakan akrilik daripada cat minyak karena akrilik bisa lebih cepat kering. Dan kadang-kadang membantu juga apabila ingin lukisan cepat selesai. Tidak harus menunggu kering terlebih dahulu..
Biasanya pengguna akrilik adalah seniman yang alirannya mendekati kartun atau dekoratif..
Ada beberapa contoh karya dari akrilik..
Karya Cat Akrilik
Karya Cat Akrilik
Karya Cat Akrilik
Karya Cat Akrilik
Meskipun memiliki tehnik yang sama dan hasil yang hampir sama dengan cat minyak, namun ketika diperhatikan lebih teliti warna dari akrilik dan cat minyak itu berbeda..
Langganan:
Postingan (Atom)